Memilih saham bagi saya adalah pekerjaan yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Dengan bantuan screener dari berbagai site finansial
saya akan mendapatkan beberapa saham yang menarik. Walaupun saya telah
memiliki metode filtering yang selama ini saya pakai, saya tidak menutup diri untuk mencoba menemukan metode-metode
baru.
Filter standar saya biasanya adalah mencari saham-saham yang kuat dan
secara historis tumbuh dengan konsisten. Biasanya dengan kriteria
tersebut dan menambahkan sedikit polesan di sana sini saya akan
mendapatkan saham yang memberikan kontribusi cukup besar bagi
pertumbuhan portfolio saya.
Walaupun begitu, terkadang saya mencoba mencari saham-saham dengan
kriteria tertentu yang berbeda dari yang biasa saya lakukan. Salah satu
contohnya, saya ingin mencari saham-saham yang bisnisnya berpotensi
untuk turnaround. Karena selama beberapa tahun terakhir
bisnisnya memburuk, saham-saham seperti ini tidak akan masuk ke dalam
kriteria standar saya. Namun jika benar-benar berhasil untuk melakukan
turnaround, saham-saham seperti itu akan memberikan keuntungan yang
besar.
Sebagai langkah awal biasanya saya akan mencari saham-saham yang
selama bertahun-tahun free cash flow-nya negatif namun pada 1-2
tahun terakhir berubah menjadi positif. Hal ini menjadi satu indikasi
bahwa bisnis mereka mulai membaik. Akan lebih menarik lagi apabila pasar
belum merespon perubahan tersebut. Para analis masih belum meng-cover
sahamnya dalam riset mereka. Tentu saja kita tetap harus melakukan
penelitian yang mendalam karena dalam banyak kasus saham-saham seperti
ini gagal melakukan turnaround. Jika kita terlalu terburu-buru menilai,
portfolio kita bisa ikut terseret.
Pada kesempatan yang lain mungkin saya menemukan ide ketika
berjalan-jalan ksuatu tempat. Terkadang dengan melihat sendiri bagaimana
sebuah produk diminati oleh masyarakat kita bisa mengetahui apakah
bisnisnya potensial atau tidak. Bisa saja dua perusahaan tampak mirip di
atas kertas laporan keuangan namun berbeda di dunia nyata. Bagaimanapun
juga, apa yang terjadi di lapangan lah yang akan membuat laporan
keuangan bagus dan bukan sebaliknya.
Di luar itu semua, sumber informasi yang berharga sering saya
dapatkan ketika sedang berdiskusi dengan teman. Setiap orang memiliki
pemikiran masing-masing dan seringkali menjadi masukan yang berharga
bagi kita. Sangat merugikan apabila kita mengedepankan ego dan tidak
mendengarkan pendapat orang lain. Listen, listen, and listen. Kita tidak
pernah tahu kapan bisa mendapatkan informasi yang berharga.
Stock picking itu gampang-gampang susah dan sifatnya dinamis. Jika Anda mengira
dengan hanya melakukan screening berdasarkan angka-angka di dalam
laporan keuangan sudah cukup, Anda telah mengambil risiko yang besar.
Anda hanya memandang saham dari satu sisi dengan mengabaikan sisi-sisi
lain yang tidak kalah berharganya.
Lebih berbahaya lagi apabila Anda
hanya memilih saham semata-mata berdasarkan valuasi. Stock picking
tidak selalu bersifat kuantitatif. Seringkali kemampuan menilai aspek
kualitatiflah yang membedakan antara investor biasa dengan investor yang
mumpuni.
Source: www.parahita.com
Source: www.parahita.com
No comments:
Post a Comment